Rabu, 27 Februari 2013

usaha itik petelur (PMW Yayan Nordiansah Dkk POLIJE)



 Usaha Itik Petelur Dengan Metode SIPERTRI Yang Berorientasi Integritas Guna Meningkatkan Profit Oriented

Program Mahasiswa Wirausaha
(PMW)

Diusulkan oleh:
                                        ketua          : Yayan Nordiansyah
                                                             NIM C3108466/Semester 5
                                        anggota      : 1. Alkhaqiqi Abdul Rosyid
                                                                 NIM C4108051/Semester 5
                                                             2. Titik Mariyani
                                                                 NIM C3110733/Semester 3
                                                             3. Romy Anggar
                                                                 NIM C3110659/Semester 3



POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JEMBER
2011

HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA
 

1.Judul Kegiatan                                             : Usaha Itik Petelur Dengan Metode SIPERTRI Yang Berorientasi Integritas Guna Meningkatkan Profit Oriented
2.Bidang Ilmu                                                 : Peternakan
3.Ketua Pelaksana Kegiataan
a.       Nama Lengkap                                    :  Yayan Nordiansyah
b.      NIM                                                    :  C3108466
c.       Jurusan                                                :  Peternakan
d.      Politeknik                                            :  Politeknik Negeri Jember
e.                                                                                                                               Alamat Rumah Dan Nomer HP          : Dsn Krajan 03/01 Andongsari Ambulu Jember HP : 085330769597
4.jumlah Pelaksana kegiatan                           : 4 Orang
5.Dosen Pendamping
a.       Nama Lengkap Dan Gelar                  : Ir Anang Sutitoadi, MP
b.      NIP                                                     : 19671217 200212 1 002
c.       Alamat                                                           : Pondok Gede Permai C35  Jember
6.Biaya Kegiatan Total :
a.       PMW                                                   : Rp 14.000.000
7.Jadwal Pelaksana                                         : 6 Bulan



                                                                                Jember, 30 September 2011

Dosen Pembimbing                                                                 Ketua Pelaksana Kegiatan




(Ir Anang Sutitoadi, MP)                                                        (Yayan Nordiansyah)
NIP 19671217 200212 1 002                                                 NIM. C3108466

    Pembantu Direktur III       
    Politeknik Negeri Jember,



   (Ir. Joko Irsan Sanyoto, MP)                                                     NIP 19550117 198303 1 002                                               

1.      JUDUL
            Usaha Itik Petelur Dengan Metode SIPERTRI Yang Berorientasi Integritas Guna Meningkatkan Profit Oriented

2.      LATAR BELAKANG
Di era globalisasi seperti saat ini semua orang suka berpikir praktis sehingga merubah gaya hidup menjadi konsumtif serta ingin melakukan segala aktifitas dengan mudah, hal diatas juga merupakan salah satu sifat mahasiswa masa kini sehingga berparadigma bahwa setelah lulus kuliah harus mendapat kerja sehingga kerja merupakan sebuah tuntutan wajib maka mahasiswa saat ini berorientasi sebagai pencari kerja atau job seeker padahal salah satu peran mahasiswa adalah agent of change dimana peran sebagai penggerak perubahan sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia selain itu kapitalisme yang berkembang di Indonesia sangat besar yang juga mempengaruhi kondisi mahasiswa saat ini.
Angka pengangguran di Indonesia saat ini sangat tinggi mencapai 8,59 juta dan didominasi lulusan diploma 1,3 juta dan sarjana 1,2 juta (BPS, 2011), hal tersebut sangat memprihatinkan sebab sebagai seorang intelektual yang sangat diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga malah menjadi pengangguran, hal tersebut sangat relevan melihat setiap tahun pencari kerja di Indonesia mencapai 2,5 juta/tahun (jawa Pos edisi 2 Juni 2011). Melihat realita seperti ini tentunya menjadi salah satu permasalahan pemerintah sebagai pelaksana Negara untuk membuat program untuk mengatasi masalah tersebut. Dan saat ini gencar meluncurkan program kredit usaha kecil pada masyarakat yang diharapkan dapat mencetak wirausaha baru, dan untuk mahasiswa ada program wirausaha yang tentunya sangat penting untuk diberikan apresiasi dalam perkembangannya guna mencetak job creator atau pembuat lapangan kerja bukan sebagai job seeker.
Salah satu teknik dalam usaha agribisnis peternakan dengan metode SIPERTRI atau sistem peternakan integritas yang merupakan sistem peternakan terpadu dalam artian saling berkaitan dengan usaha lain sehingga dapat mencapai profit yang besar namun dengan biaya yang minim. Keterkaitan tersebut merupakan suatu faktor pemicu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berlanjut. Dari pengertian definisi ini, SIPERTRI mempunyai komponen dan sub komponen yang saling terkait untuk menciptakan suatu common objectives yaitu peningkatan pendapatan yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Sistem ini sangat jarang dilakukan oleh peternak kecil karena kurangnya wawasan intelektual yang dimiliki padahal dalam pengaplikasiannya sangatlah mudah.

Sektor peternakan Itik petelur Kabupaten Jember lebih dititik beratkan pada kegiatan peningkatan produksi ternak. Hal ini sejalan dengan meningkatnya konsumsi pangan masyarakat akan daging yang seiring dengan pertumbuhan penduduk, meningkatnya pendapatan, pengetahuan dan kesadaran gizi masyarakat. Selain itu sebagian masyarakat Jember dikenal gemar memelihara hewan ternak. Ini merupakan suatu potensi, peluang dan nilai tambah dalam peningkatan kesejahteraan serta dapat membuka lapangan kerja baru. Dengan didukung potensi wilayah Kabupaten Jember khususnya di Kecamatan Ambulu sebagian besar areal sawah, dan masih banyaknya limbah pertanian yang merupakan faktor pendukung dalam menghasilkan penyediaan pakan ternak.
Hal ini tentunya membuat kita terinspirasi untuk melakukan terobosan baru dimana  kita bisa berwirausaha yang bermanfaat bagi kita dan orang lain, yang kita ingin lakukan adalah usaha itik Petelur dengan metode SIPERTRI yang berorientasi integritas guna meningkatkan profit oriented, jenis ternak yang dikembangkan adalah Itik Petelur dari bangsa Khaki Chamble yang berintegritas menjadi multi produk. Dalam usaha ini tentunya kita tidak hanya coba–coba sebab kita mengetahui banyak sekali peluang dari usaha ini seperti permintaan akan kebutuhan dari produk peternakan sangatlah besar baik untuk konsumsi harian atau sebagai kebutuhan dalam pembuatan makanan serta sistem ini sangat sederhana, hampir tanpa resiko, mudah diaplikasikan, tidak perlu waktu yang lama.
                                                                                                
3.      TUJUAN PROGRAM
a.    Menumbuhkan motivasi kewirausahaan mahasiswa
b.   Membuka lapangan kerja karena sebagi job creator.
c.    Memahami dan mengetahui strategi dalam pemasaran produksi telur  dan hasil sampingan dari beternak itik guna mendapat keuntungan yang besar.
d.   Melatih pelaksana dalam mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan yang memiliki nilai usaha serta menghasilkan produk bernilai tinggi.
e.    Dalam 2 bulan dari mulai usaha penjualan minimal Rp. 10.000.000 perbulan, omzet Rp 10.000.000 dan keuntungan 35% dari Omzet






4.      LUARAN YANG DIHARAPKAN
            Dengan adanya program mahasiswa wirausaha yang berupa usaha itik petelur dengan metode SIPERTRI yang berorientasi integritas guna meningkatkan profit oriented sebagai usaha bisnis, diharapkan dapat diperoleh luaran sebagai berikut :
a.       Melalui bisnis budidaya Itik dengan metode SIPERTRI diharapkan dapat memberikan inovasi dalam pengembangan  peternakan Indonesia khususnya di kabupaten Jember.
b.      Membuka peluang usaha baru dari Budidaya Itik petelur di Kabupaten Jember.
c.       Menghasilkan produk integritas yang berupa telur,telur asin dan usaha katering.
d.      Menghasilkan produk yang murah dari competitor dan asli.
e.       Produksi dapat dimanfaatkan oleh konsumen untuk konsumsi atau industri pengolahan.
f.       Memperkenalkan almamater Politeknik Negeri Jember sebagai pencetak wirausaha sukses.

5.      DESKRIPSI USAHA
5.1  Jenis Usaha
Seperti yang dijelaskan diawal usaha ini menggunakan metode SIPERTRI atau sistem peternakan integritas dimana usaha tidak bergerak dalam satu usaha namun lebih dan usaha tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Melalui Program Mahasiswa Wirausaha ini jenis usaha produksi yang dilaksanakan pada lahan kosong milik pribadi di Dusun Krajan RT3/RW1 Andongsari Ambulu Jember dengan luasan lahan 3500 m2 yang berada di pinggir sawah dan jauh dari rumah warga dan nantinya akan dibangun kandang, kantor, gudang dan ruang produksi serta dalam perjalanan usaha tentunya akan memperluas area daerah untuk produksi. Untuk transportasi dalam menunjang usaha ini menggunakan sepeda motor yang tentunya sangat efisien dalam membantu proses produksi dan pemasaran.
Usaha ini berbasis integritas yang berkaitan dengan usaha lain dengan usaha utama telur yang berintegritas dengan produksi telur asin, usaha daging afkir itik dan ketering dan dalam perkembangan usaha akan memperbesar usaha dengan mendirikan toko Poultry shop dan warung makan bebek. Semua produk yang diproduksi dengan tenaga manusia sehingga efisien dalam biaya produksi dan dapat menyerap tenaga kerja baru.


5.2  Keunggulan Produk
Prospek agribisnis peternakan untuk budidaya Itik petelur cukup baik dimana permintaan pasar akan dalam negeri terhadap telur itik cenderung meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk, semakin baik pendapatan masyarakat dan semakin tinggi kesadaran tentang nilai gizi dari produk alami, satu hal yang saat ini banyak dicari masyarakat adalah telur.
Produk utama dari usaha ini adalah telur yang dikemas dalam kemasan unik dari mika bundar yang diberi lebel untuk dipasarkan ditoko besar, dan konsumen akhir, sedangkan untuk telur asin yang merupakan integritas dari produksi utama yang di kemas dalam kemasan unik dalam satuan butir, sedangkan untuk daging afkir yang sangat dibutuhkan oleh pengusaha makanan sehingga mudah dalam penjualannya. Dan untuk usaha ketering yang bersifat fleksibel dalam artian bila ada yang meminta jasa ketering untuk kegiatan konsumen sehingga tidak memperbesar biaya produksi.
Untuk menarik konsumen tentunya dilakukan promosi yang bersinambungan dan tentunya sudah dijelaskan sebelumnya dengan strategi kemasan yang berbeda sehingga konsumen mempunyai ketertarikan dan akan timbul keinginan untuk membeli produk.
Keunggulan dari produk dari usaha ini pada intinya berbeda dengan produk yang telah ada serta teknik pelayanan dengan konsumen dengan ramah, dan akrab sehingga terjalin hubungan emosional sehingga akan menjadi pelanggan tetap dan tetunya akan memperluasan jaringan usaha.
Hal ini tentunya menjadi sebuah peluang yang bisa mendapatkan profit yang tinggi apalagi dengan pengolahan yang kreatif dan inovatif seperti yang akan dilakukan akan menjadikan usaha ini menjadi sangat besar.
5.3  Metode Pelaksanaan
Itik telur yang digunakan dalam usaha ini yaitu Khaki Champbell fase siap telur umur 18 minggu yang merupakan bangsa itik yang memiliki jumlah produksi telur yang banyak serta daging afkiranya masih digemari.
5.3.1        Metode pelaksanaan budidaya Itik
5.3.1.1  Persiapan Kandang
Persiapan kandang dilakukan paling lambat 3 hari sebelum Itik datang tujuannya untuk membunuh penyakit atau bakteri yang ada setelah pemeliharaan periode sebelumnya. Persiapan kandang ini meliputi cuci kandan, yaitu kandang dicuci dengan menggunakan air bersih dan deterjen, kemudian disemprot dengan menggunakan desinfektan dan formalin
5.3.1.2  Penerimaan Itik
Sebelum Itik datang pastikan kandang sudah siap, dan melakukan penimbangan Itik 10% dan kemudian Itik diberi air gula sebanyak 2-3% untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah perjalanan jauh,  kemudian dilakukan pemberian pakan.
5.3.1.3  Pemberian pakan
Pemberian pakan itik tersebut dalam fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase dan dengan penambahan bahan pakan dari limbah pasar dan pertanian.
Cara memberi pakan yaitu:
umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik sesuai standart pemberian pakan fase finisher.
5.3.1.4  Pemanenan
Pemanenan telur dapat dilakukan setaip hari dalam masa produksi yang dikumpukan dalam ruang produksi sebagian masuk untuk diolah menjadi telur asin dan segian dijual sebagai telur mentah sedangkan untuk daging afkir dijual pada akhir periode masa produksi Itik.
5.3.2        Metode pelaksanaan produksi Telur asin
1) Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk);
2) Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat,
kemudian keringkan
3) Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka;
4) Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam,
dengan perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri
dari campuran bubuk bata merah dengan garam;
5) Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan
berbentuk pasta;
6) Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling
permukaan telur, kira-kira setebal 1~2 mm;
7) Simpan telur dalam kuali tanah atau ember plastik selama 15 ~ 20 hari.
Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka;
8) Setelah selesai bersihkan telur dari adonan.
5.3.3        Metode Pelaksanaan produksi Katering
Pada intinya dalam usaha katering ini bergerak apabila terdapat pesanan dari pembeli dengan menu yang disajikan berbahan dari hasil produksi Itik Petelur
5.4  Cara Pemasaran
Penetapan pasar sasaran (target market) Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki dalam penjualan telur dan hasil sampingan. Apabila ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama kami adalah menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini kami menggunakan teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk yang di hasilkan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena itu, kita dalam kegiatan pemasaran produk baik berupa telur dan hasil sampingan yaitu dengan melalui kegiatan promosi, Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh.
Pada dasarnya program ini mempunyai manfaat yang luas antara lain dapat menambah kreativitas dalam budidaya itik tersebut sehingga dapat membuat peluang bisnis yang baik dengan tetap memperhatikan kualitas produksi serta disini kami akan bergabung dengan kelompok peternak Itik yang ada di kabupaten Jember guna medapat informasi dari budidaya serta penjualan produk Itik.
Media Pemasaran yang digunakan dalam usaha ini dalam melakukan promosi produk kami akan melakukan promosi dengan berbagai media. Adapun dalam melakukan media promosi adalah runtut sesuai dengan media promosi dibawah ini :
a.    Pamflet yakni dengan memberikan informasi kepada masyarakat melalui selebaran informasi (Information paper), dalam mendistribusikan pamflet dapat dilakukan dengan pendekatan diskusi.
b.   Mempromosikan produk dari mulut ke mulut, hal ini sangatlah efektif sebab tanpa mengeluarkan biaya promosi namun produk kita dikenal orang banyak.
c.    Bekerja sama dengan :
1.   Penjual klontongan, ataupun di pasar- pasar tradisional.
2.   Tempat - tempat perbelanjaan semisal toserba maupun toko, hal ini merupakan terobosan yang perlu diupayakan dan bagi kami guna menggenjot peningkatan omzet penjualan.
d.   Pemberian hadiah kejutan dalam tiap kemasan jika beruntung. Hal ini sebagai upaya membangun kepercayaan kepada masyarakat. Maupun secara tidak langsung yaitu dengan menawarkan kerja sama ke berbagai masyarakat.
Distribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan secara langsung dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam setiap kali produksi, produk tersebut langsung didistribusikan ke pasar. Demikian seterusnya hingga dikembangkan secara lebih luas usahanya. Perencanaan setelah 6 bulan akan lebih dikembangkan baik kualitas maupun kuantitasnya, seperti tempat, jumlah tenaga kerja, cabang unit usaha, dan perluasan pemasaran.
Strategi Pemasaran Produksi dalam usaha ini sebagai berikut :
a. Survei Pasar
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap kondisi pasar di wilayah Jember yang berhubungan dengan hasil produksi itik. Dengan observasi tersebut akan diperoleh berbagai data yang bermanfaat untuk dijadikan masukan dalam menyusun studi kelayakan usaha.
Survei dilakukan dengan melakukan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan masyarakat, pemilik warung makan dan pedagang. Dari hasil pengamatan tersebut akan diperoleh banyak masukan.
b.Studi Kelayakan Usaha
Setelah dilakukan survei pasar maka diperoleh data-data pendukung untuk menyusun studi kelayakan usaha budidaya Itik.
c. Mitra Usaha
Ketika usaha sudah didirikan maka selanjutnya mencari mitra usaha yang telah banyak berpengalaman dalam dunia agroindustri olahan pangan. Dengan bermitra dengan mereka maka akan diperoleh banyak masukan dan ilmu dalam mengembangkan usaha ini.
d.                        Penetrasi Pasar
Ketika hasil produksi dari itik sudah diproduksi maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pemasaran terhadap produk tersebut. Penetrasi pasar dilakukan dengan cara melakukan publisitas, diikuti komunikasi pemasaran yang intensif untuk melakukan edukasi pasar.
e. Pangsa Pasar
               Setelah melakukan penetrasi pasar, langkah selanjutnya yaitu memiliki pangsa pasar yang lebih besar. Pangsa pasar dapat diperoleh dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat.
Tahap pemasaran produk :
Strategi pemasaran produk yang kami gunakan :
a)                        Strategi produk
Strategi produk dilakukan dengan upaya diversifikasi terhadap produk yang dihasilkan. Diversivikasi merupakan hasil inovasi yang patut ditelaah lebih jauh.
b)                        Strategi distribusi
Dalam upaya memperluas daerah pemasaran maka akan digunakan beberapa agen dan distributor dalam memasarkan produk. Daerah pemasaran perlu diperluas. Selain itu, system pemasaran dalam pemasaran perlu diatur,hal itu dimaksudkan memberikan kelonggaran bagi konsumen sehingga konsumen makin tertarik untuk membeli produk. System pembayaran yang direncanakan sebagai berikut :
1.                        Pembayaran dimuka yaitu pembayaran kontan untuk pemesanan produk yang tidak diambil langsung.
2.                        Pembayaran muka belakang yaitu pembayaran yang dilakukan secara bertahap sebelum dan setelah pengambilan produk
3.                        Pembayaran dibelakang yaitu pembayaran dengan system  hutang
4.                        Pembayaran kontan yaitu pembayaran lunas terhadap produk yang diambil pada saat itu
c)                        Strategi harga
Strategi harga ditetapkan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk diusahakan lebih rendah bila dibandingkan harga pesaing.

5.4 Segmentasi Pemasaran
      Dalam kegiatan Program Mahasiswa Wirauasaha ini segmentasi pemasaran sangat jelas dari penjualan telur telah berkerja sama dengan para pengepul telur yang ada didaerah Ambulu yang selama ini selalu mengambil telur para peternak, selain itu juga bekerja sama dengan pedagang toko klontongan, sementara untuk penjualan telur asin telah berkerja sama dengan para pengusaha warung makan yang ada di Ambulu dan rencana meluas hingga di kota Jember. Dan untuk katering akan mencari para konsumen karena sistem pemasaran katering ini saat ada pesanan dan untuk itu sering menjalin dengan pihak-pihak yang sering mengadakan kegiatan.

6.      ANALISIS USAHA
6.1.1        Biaya operasional pemeliharaan
No
Keterangan
Satuan
Harga
Jumlah
Biaya tetap
1
Kandang dan ruang pendukung

Rp. 2.000.000
Rp.     2.000.000
2
Listrik dan air
1 bulan
Rp. 300.000
Rp.        300.000
3
Peralatan Produksi

Rp. 1.500.000
Rp.     1.500.000
Total biaya tetap
Rp.    2.150.000
Biaya tidak tetap
1
Pembelian Itik
250
Rp. 30.000
Rp.    7.500.000
2
Pakan
250 kg
Rp. 3000
Rp.       750.000
4
Medikasi dan biosekuriti

Rp. 200.000
Rp.       200.000
5
Promosi

Rp. 200.000
Rp.       200.000
6
Tenaga kerja
5 orang
Rp. 500.000
Rp.     2.500.000
7
Bahan telur asin

Rp. 200.000
Rp.        200.000
8
Bahan Ketering

Rp. 400.000
Rp.        400.000
9
Kemasan produk

Rp. 100.000
Rp.        100.000
Total biaya tidak tetap
Rp.   11.850.000
Total Pengeluaran
Rp.   14.000.000




6.1.2        Penerimaan (TR)
No
Keterangan
Satuan
Harga satuan
Jumlah
Penerimaan
1
Penjualan telur
 40%x250x120hr
Rp. 1000
Rp.    12.000.000
2
Penjualan telur asin
20%x250x120hr
Rp. 1.500
Rp.     9.000.000
3
Penjualan Ketering
4 bulan
Rp 750.000
Rp      3.000.000
Total Penerimaan
Rp.    24.000.000
TC (Pengeluaran)        = Biaya tetap + Biaya Variabel
                                    = Rp. 2.150.000,- + Rp 11.850.000,-
                                    = Rp   14.000.000,-
Laba per produksi = TR - TC
                              = Rp 24.000.000,- - Rp   14.000.000,- =  Rp  10.000.000,-
BEP Produksi = TC / P
                        = Rp 14.000.000,-/1.500,- =  9.334 butir
Artinya, perusahaan akan mengalami titik impas pada produksi 9.334 butir atau perusahaan tidak mengalami untung maupun rugi.
BEP Harga      = TC / Q
                        = Rp 14.000.000,-/ 15.000,- =  Rp   933,-
Artinya, perusahaan akan mengalami titik impas pada harga Rp 933,- atau perusahaan tidak menderita kerugian harus menetapkan harga diatas harga tersebut.
R /C                 = TR / TC
                        = Rp 24.000.000,-/ Rp 14.000.000,- = 1,7
B/C                  =  Laba / TC
                         = Rp  10.000.000,-  / Rp  14.000.000 = 1,7
Jangka Pengembalian Modal = total pengeluaran : keuntungan X lama produksi
= Rp 14.000.000 : Rp 10.000.000  x 1 bulan
=  1,4
=  1 bulan 13 hari

7.      MANAJEMEN
·         Jumlah SDM
Dalam usaha ini jumlah pelaksana 9 orang dan telah terpenuhi 4 orang dari anggota namun dalam pengaplikasiannya akan membutuhkan karyawan dalam menunjang usaha ini, sebab usaha ini lebih dari satu namun pada awal usaha tidak merekrut kariyawan yang banyak sebab dana digunakan untuk investasi awal usaha. Dan dalam perkembangannya akan merekrut karyawan dari masyarakat sekitar tempat usaha.
·         Keahlian yang dibutuhkan
Dalam kegiatan usaha ini sangat dibutuhkan keahlian yang kompeten sebab dalam usaha ini bukan main-main dan tentunya dari background pendidikan berbasis produksi ternak dan manajemen peternakan, sebab usaha ini bergerak dalam usaha produksi Itik petelur dan manajemen pengelolaan usaha Itik Petelur dan dari situ wawasan dari anggota sudah memenuhi kompeten yang dibutuhkan sehingga sangat mudah dalam menjalankan usaha ini.
·         Struktur Organisasi
Organization Chart




·         Uraian tugas dan tanggung jawab
Direktur                    : bertugas mengatur segala aktifitas usaha serta menentukan langkah-langkah dalam menjalankan usaha ini, Direktur merupakan jabatan tertinggi dalam usaha ini dan bertanggung jawab pada semua stakeholder dalam perusahaan ini.
Keuangan                 : bertugas mengelola keuangan perusahaan secara baik dan benar dan Keuangan bertanggung jawab pada Direktur.
Devisi Produksi        : bertugas mengatur segala aktifitas produksi dengan baik dan benar dan devisi ini bertanggung jawab pada Direktur
Devisi Pakan            : bertugas mengelola pakan yang disediakan untuk ternak sehingga tidak akan terjadi kekurangan pakan dan menghitung kebutuhan pakan dan devisi ini bertanggung jawab pada Direktur.
Devisi HRD             : bertugas mengelola aktifitas kantor atau sebagai pengelola administrasi perusahaan dan bertanggung jawab pada direktur.
Devisi Pemasaran     : bertugas menjual hasil produksi pada konsumen dan melakukan promosi dan bertanggung jawab pada Direktur.
Bag. Telur daging    : bertugas mengelola dan meningkatkan hasil produksi telur dan daging afkir dan bertanggung jawab pada Direktur.
Bag. Telur asin         : bertugas mengelola produksi telur asin dan bertanggung jawab pada Direktur.
Bag. Katering           : bertugas menjalankan dan mengelola usaha katering dan bertanggung jawab pada Direktur.